• Enter Slide 1 Title Here

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words...

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words...

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words...

Minggu, 21 Juni 2020

Dayang Sumbi (7)




TUJUH

Malam itu saya lihat dari jendela mengarah pinggir danau. Si Kuriang pimpin pembuat kapal besar dengan tiga lantai kemungkinan tingginya delapan mtr. ke geladak. Panjangnya seputar dua puluh mtr.. Dibuat dari kayu. Entahlah apa gagasan Hyang. Mereka menampakan diri atau tiga mahluk membikinkan perahu itu.

"Itu kah Hyang yang disebut beberapa anak kita?" tutur Ira.

"Iya, mereka punyai gagasan, beberapa dari mereka dengan maksud jelek pada manusia, tapi beberapa lagi membuat perlindungan."

Hyang menampakan diri kembali lagi. Ira hampir terpekik. Saya yang pernah menyaksikannya selanjutnya menggenggam tangan Ira untuk diam supaya tidak mengundang perhatian penjaga.

Dahulu beberapa bangsa kami menolong membuat Lemurian. Mereka membuat peradaban tinggi serta transportasi yang dapat bawa mereka terbang. Lemurian membuat persenjataan.

Bangsa kami menolong Mesir, Maya, peradaban tua riwayat kalian. Kami menolong Atlantis, tapi mereka tidak meningkatkan senjata.

Sayangnya, Lemurian memakai keunggulan tehnologi serta senjata untuk menjajah bangsa lain, seperti negeri Atlantis. Itu penyebabnya kami menggunaan suami kalian untuk menolong Atlantis membuat persenjataan serta sebenarnya energi untuk menyingkirkan Lemurian.

Sukses, sayangnya raja mereka jadi serakah. Sekarang mereka akan membuat senjata yang mengerikan yang dapat merusak wilayah yang luas. Senjata itu disediakan untuk merusak kerajaan lain di samping Barat, negeri yang dalam riwayat kalian kelak akan disebutkan Athena.

"Senjata pembasmi masal?" cetus Ira. "Senjata nuklir?"

Alasan Kuat Bola Online Sangat Seru Dimainkan

Semacam itu. Tetapi belum sedahsyat itu. Radiasinya masih semakin mudah tapi masih menghancurkan. Kami ingin menghindarinya. Permasalahannya kaidah larang untuk berperang langsung, tetapi harus memakai manusia lain atau alam. Disamping itu pakar mereka yang belum masak pengetahuan buat keruntuhan, radiasi bocor serta membuat beberapa area tidak dapat didiami lagi.

"Itu penyebabnya mereka ingin menghancurkan masyarakat negeri Parahyangan. Untuk selanjutnya mengalihkan penduduknya," sahut saya jadi takut.

"Kekeliruan mereka diulang lagi beratus-ratus tahun selanjutnya," sebut Ira.

Itu penyebabnya kami menolong kalian membuat Titanium dan ada berapakah lain tempat untuk bangsa lain. Bumi jadi porak poranda.

Ira tersenyum. "Jadi di planet lain ada bangsa lain?"

Sampai kami mendapatkan jalan bagaimana supaya umat manusia dapat akur, kami tidak pertemukan kalian.

Hyang, bagaimanakah cara kalian menahan perkawinan terlarang ini.

Lakukan saja. Kami mengendalikan. Persisnya alam yang mengendalikan.

Hyang menjelaskan beberapa mereka menolong Si Kuriang membuat perahu sampai usai dalam tempo tadi malam. Mahluk ini telah lama ada di umat manusia dengan kekuatan penyamaran mereka.

Beberapa dari mereka menolong manusia, sekalinya untuk maksud yang keliru. Mahluk ini mengagumi akan manusia dengan kretivitasnya. Mereka punyai keunggulan dapat merealisasikan keinginan manusia dalam sekejap, tapi tidak punyai kreasi. Itu penyebabnya mereka ingin bersama-sama manusia.

Saya serta Ira tidak dapat tidur sebab perahu telah usai. Hyang yang mengikuti kami minta saya serta Ira turun untuk lihat perahu.

Minta pada Si Kuriang untuk coba perahu dahulu. Pas sebelum matahari keluar kalian bebas.
Share:

Zombie-zombie



1. Riwayat Penciptaan Bio Organic Weapon

Bermula pada tahun 1960, dimana generasi ke-5 keluarga Chris Hampton mengawali riset tentang progenitor virus. Ia ditemani oleh topiknya, seorang pakar biologi yang berotak briliant namanya Mike Hill. 

Ia sebetulnya ialah seorang dosen di salah satunya Kampus di Raccon City, tetapi ia tinggalkan semuanya, dia tidak punyai kemauan mengajar serta sekarang ia cuma habiskan saatnya untuk mempelajari Virus itu. Sebab riset yang di lakukan memerlukan ongkos lumayan besar, Chris Hampton minta pertolongan pada kawan akrabnya namanya Ozwell E. Spencer untuk mendanai riset mereka. 

Mike Hill serta Spencer percaya jika riset pada virus ini dapat dipakai untuk bikin satu senjata biologis serta setelah itu di namakan untuk Bio Organic Weapon (B.O.W). Tidak sama dengan Chris Hampton, yang cuma tertarik untuk mempelajari virus ini saja, tidak kurang.

Untuk tutupi pekerjaan riset mereka, pada tahun 1968, Spencer dengan cara sah membangun perusahaan farmasi dengan nama Star Silver Chemical Inc. dengan Mike Hill, Spencer serta Chris. Ke-3 pria ini mempunyai tekad serta kemampuan ekonomi yang besar. Karena itu mereka putuskan untuk mengawali riset virus ini. 

Semua riset mereka dikaburkan oleh citra perusahaan star silver, sebab perusahaan Star Silver Chemical Inc sudah jadi perusahaan yang besar serta yang sangat di hormati di semua Raccon City. Bukan hanya beroperasi di sektor farmasi, Star Silver juga ambil ruang lain di bagian Pertahanan serta Computer. Tetapi itu semua cuma kedok semata, sebab pekerjaan asli Star Silver Corporation ialah membuat Senjata biologi (B.O.W).

Alasan Kuat Bola Online Sangat Seru Dimainkan

Pada bulan Agustus 1968 dibuatlah satu mansion, yang berperan untuk Star Silver Manajemen Pelatihan Facility yang berada di sekitar pegunungan Arklay. 

Berdasar namanya "Pelatihan Facility", mansion ini setelah itu jadi tempat persembunyian yang hebat, di untuk buat mempermudah beberapa pegawai Star Silver lakukan riset pada Virus Virus progenitor tidak dapat di kenali oleh faksi luar. Ketua dari pendiri Star Silver, Ozwell E. Spencer, pilih Mike Hill untuk kepala riset serta Chris Hampton untuk wakilnya di Pelatihan Facility itu. Waktu berdiri, 

Mike Hill membuat riset yang mana menyatukan Sel Virus dengan lintah serta terbentuklah Progenitor Virus yang setelah itu disebutkan T-Virus. Riset juga terus berjalan, sampai selanjutnya tanpa ada sepengetahuan siapa saja, Mike Hill mengujicobakan riset ini pada manusia, tapi tanpa ada hasil. Semua manusia yang di buat jadi tes ini DNA nya tidak pas dengan virus itu serta pada akhirnya mati.

Sesudah beberapa waktu berjalan, di saat lakukan riset Edward E. Spencer dengan cara tidak menyengaja terjangkiti oleh Progenitor Virus yang di ciptakanya sendiri, serta sebab DNA Edward tidak pas dengan virus itu karena itu dia mati saat itu juga dalam tempat itu. Selanjutnya Anaknya yang namanya Alexander Asford diberikan tanggung jawab jadi kepala keluarga dalam Ashford Family. 

Pada Februari tahun 1969 Alexander Asford memulai mendesain satu sarana riset yang dia letakkan di wilayah antartika. Saat itu Ia merencanakan untuk bikin laboratorium bawah tanah yang karakternya rahasia untuk kepentingan dari proyek penelitianya sendiri diberikan nama "Kode : Veronica".

Share:

Dayang Sumbi (8-Tamat)




Namaku Mayang Kusuma. Semula saya cuma pekerja biasa di Preanger Dua. Nama yang tidak disebutkan pada media kami Preanger Raya yang tersebar dengan cara trending. Tetapi semenjak laporan saya, Ira, Mamo serta Cicaelia diterbitkan serta diterima Dewan Preanger, nama kami banyak dibahas.

Sisi yang menjadi trending adalah narasi mengenai Si Kuriang serta "negeri aneh" dalam suatu planet yang seperti narasi satu dongeng serta cerita prasejarah Kota Bandung yang berada di perpustakaan tiga dimensi di tujuh koloni Preanger.

Tatap muka dengan mahluk gua serta teritori yang disebutkan Pawon atau dapur dalam bahasa nenek moyang kami. Kang Mamo seringkali melebih-lebihkan narasi, tapi ia didengar. Ditambah lagi Mamo punyai gambar video ia bersama-sama manusia gua itu bersorak serta santap ikan bakar. Ada Sisil disana.

Ada yang katakan Si Kuriang menyepak perahunya sebab jengkel tidak memperoleh Anda,Dayang Sumbi. Perahu itu terbalik seperti gunung itu? Demikian salah satunya pertanyaan wartawan Preanger Raya. Mamo ternyata pernah ambil dari atas anakku menyepak air mengarah perahu, sebab jengkel. Ia membuat narasi. Tetapi kok sama seperti dongengnya yang dibaca di perpustakaan trending?

Banyak yang menyapaku Dayang Sumbi, bukan lagi Mayang. Termasuk juga Dedi Cumi, tutor saya di perusahaan konveksi. Pangkatku naik jadi supervisor beberapa pekerja, yang benar-benar bangga diperintah oleh petualang namanya Dayang Sumbi.

Alasan Kuat Bola Online Sangat Seru Dimainkan

Salah satunya yang menyebut saya Dayang Sumbi, seorang remaja namanya Guru Minda serta tiba dari Preanger Empat cuma untuk berjumpa saya langsung. Saya mengenal ibunya, Sunanti Martasasmita. Ia seorang dokter anak yang sempat menjaga saya waktu kecil serta rekan ibu saya. Sebab ia dekat dengan beberapa anak ia dipanggil Sunan Ambu. Ia memandang semua pasein untuk anaknya. Ia masih terbilang muda, seputar 40 tahun waktu Titanium.

Guru Minda, anak itu pintar, mahasiswa tingkat dua fakultas pertanian, ia dapat bawa capung terbang serta pesawat antariksa kami. Namun perlu dikawal pilot, sekalinya ia cukup cakap.

Guru Minda, nama yang kemungkinan terinpirasi dari pesawat jelajah Koloni Preanger. Ayahnya yang menyebut demikian agar luas wacananya. Nama ayahnya Sukarna, pakar biologi, tanaman serta rimba. Guru, seringkali diajaknya masuk rimba serta sampai melalui tepian.Satu hal yang selanjutnya disesalinya. 

Petang ini rumahku diketok, akhir minggu waktu saya libur kerja. "Assalamulaikum. Sampurasun Ambu Dayang Sumbi."

"Walaikumsalam, Rampes," jawabku yang telah mengenali suara Guru.

Umumnya dia bikin janji jika ingin tiba. Saya lagi bersama-sama seorang keponakanku, saat membuka pintu. Saya kaget bukan main. Ia tidak pemuda gagah serta tampan seperti tiga bulan kemarin kutemui. Badannya dipenuhi bulu lebat serta sampai mukanya.

"Astagfirullah, mengapa kamu?" tanyaku.

Guru mencium tanganku. Ia menangis serta menyilakannya duduk.

"Salah saya melalui tepian sendirian. Saya menelusuri satu rimba yang penuh buah berwarna merah menyala, menarik. Saya mencicipinya serta rupanya enak. Saya makan lagi...."

"Kan itu terlarang buat kita, makan asal-asalan, jika tidak dibolehkan Tubuh Kesehatan Preanger?" Saya berasa kaget, anak itu rasa ingin tahunya besar.

Ia menceritakan, ternyata itu reaksi badannya. Beberapa dokter masih mempelajarinya, ia diberi obat anti alergi. Tetapi belum sukses.

"Telah berapakah lama?"

"Satu bulan ini Ambu Dayang."

Masalah ini tidak diterbitkan sebab dewan cemas Guru Minda akan dibully. Ditambah lagi ia pengkhayal. Tanpa ada dikabarkan ia juga jadi bahan olok-olok.

"Saya seringkali dibully Ambu Dayang Sumbi, disebutkan seperti mahluk gua yang dikisahkan serta dilukiskan oleh Kang Mamo serta narasi Ambu," Guru Minda mengungkapkan curahan hatinya. "Rasa-rasanya saya ingin ke planet itu serta bergabung dengan sama-sama saya," tutur Guru.

"Disana peradabannya di bawah kita, waktu anjeun ingin kesana? Harus hidup memburu, belum juga penyakit serta cuacanya beda, kamu belum pasti dapat penyesuaian."
Share:

No Other, The Story




"Inilah... inilah, Manshi serta Meifen telah tiba."

"Aigo... Mimi, dudukkan mereka di sini," pinta Ichul oppa menunjuk dua bangku salon yang masih tetap kosong.

"Ya~~ Manshi, kan telah kubilang, tadi malam jangan tidur kemalaman. Mengakibatkan jadi ini kan," saya menggerutu.

"Saya tidak dapat tidur," keluh Manshi.

"Omona... dimana kotak aksesori rambutnya?" teriak Ichul oppa ramai.

"Ini kan?" kata Suxuan sekalian menyodorkan kotak yang cukup besar pada oppa-ku yang satu itu.

"Aih, ne..."

Saya mendengus. Demikianlah situasi SHe Salon di tanggal 14 February subuh-subuh jam 4. Ini hari ialah hari yang perlu buat Manshi, Aqian, Suxuan, Xili serta saya. Tentunya, tidak lain serta tidak bukan, ini hari ialah hari pernikahan kami. Agar afdol (ini usulnya Hae) pengantin namja tidak berjumpa dengan kami sejak awal bulan February... kupikir ini menjadi seperti adat kuno, tetapi Hae yakin dengan berhasilnya inspirasi ini, kami semakin lebih sama-sama rindukan keduanya serta itu akan membuat situasi waktu pernikahan semakin romantic. 

Sebab Manshi serta Wookie sepakat sekali dengan inspirasi ini, apa bisa buat, kami semua ikut-ikutan sepakat. Sebetulnya saya hampir tidak dapat tidur tadi malam, saya tegang sekali, tetapi saya menyengaja berbaring dari jam tujuh malam hingga kemudian dapat tidur. Saya orang pertama yang bangun di apartemen, jam 1/2 dua, lalu cepat-cepat menggugah pengantin lainnya. 
Seperti umumnya, Manshi serta Aqian sulit dibangunkan, jadi saya serta Xili langsung diantar Kibummie lebih dulu ke SHe Salon. Ichul oppa yang 1/2 mengantuk telah menanti kami di salon serta langsung merias kami dengan trampil. Selang beberapa saat Yesungie oppa mengantarkan Suxuan tiba dengan Ford putih punyai Iteuk oppa. jadilah situasi amburadul di salon ini dengan Ichul oppa tampil solo merias lima pengantin sekaligus juga. Mimi, Kibummie serta Yesungie oppa ada di sini, tetapi mereka toh tidak dapat menolong banyak. 

Saya memandangi bayanganku di cermin. Dandananku telah usai kelihatannya, serta saya senang tehnik make-up Ichul oppa yang minimalis tetapi terlihat jelas ini. Saya senang warna eye shadow-ku: oranye keemasan; warna blush on-ku: pink muda; lipstick-ku: pink; serta bling-bling di seputar mataku: pink serta hijau.

"Yifang, cantik sekali," puji Yesungie oppa sekalian tersenyum, memandangku melalui cermin .

Saya tersenyum, "gomawo oppa."

"Wookie akan megap-megap melihatmu ini kelak."

Saya ketawa. Saya betul-betul menanti bila dapat membuat Wookie terpikat padaku.

"Nah, pada akhirnya usai. Kalian bawa serta pengantin-pengantin ini ke apartemennya Julie, kelak Julie dapat membantu gantikan baju," perintah Ichul oppa, rambutnya amburadul.

"Sebetulnya tdak perlu. Saya kan tempo hari telah katakan, saya dapat membantu mereka tukar baju, hyung."

"Kau ini, Yesung, masih tetap ingin merayu Yifang sampai terakhirnya ya! Kuberitau, adik iparku ialah Wookie! Sana, bawa serta mereka saat ini! Kyu sedang bawa pengantin namja ke sini. Palli!"

Kami semua kembali lagi masuk dalam beberapa mobil tadi mengantarkan kami ke salon, lalu tidak sampai 1/2 jam selanjutnya kami telah tiba di apartemen Julie. Julie terlihat telah fresh saat membuka pintu buat kami.

"Oppadeul serta Kibum dapat duduk di ruangan tamu sekalian menanti ya," pinta Julie.

"Oke," sepakat Kibum langsung merebahkan diri di sofa.

Julie membawa kami berlima masuk dalam kamarnya yang untungnya cukup luas. Di pojokan kamarnya ada lima bingkisan besar yang berisi gaun pengantin kami.
Share:

Ingatanku tentang Kita




"Permisi, Assalamu' alaikum." Tidak ada jawaban dari di rumah. Polisi yang mengikuti kami mengetuk pintu sedikit keras, sebab tidak mendapatkan bel rumah.

"Yaa.. walaikumsalam." Terdengar jawaban dibarengi pintu terbuka.

"Selamat pagi maaf mengganggu Bu, apa betul ini rumah Muhammad Rizky Pratama, mahasiswa UGM angkatan 2019 jurusan Pengetahuan Computer?"

"Betul, bapak ini siapa ya?"

"Ah, maaf, kami mengantar Mbak Diana untuk menjumpai Mas Rizky. Hmm... eh, dapat kita duduk bu, sebab penuturannya cukup sedikit panjang serta kemungkinan susah."

"Oh, maaf, ya silahkan duduk. Di kantor saja nggih, sebab kami tidak punyai ruangan tamu."

"Oh, tidak kenapa Ibu, yang perlu tujuan serta arah kami menjumpai Mas Rizky terwujud. Dapat dipanggilkan bu, minta maaf."

"Oh dapat. Kiiiiikkkk... ni lho ada yang cari kamu."

"Siapa e mah?" Terdengar jawaban dari dalam. Suara yang rasa-rasanya demikian dekat serta kukenal baik. Tetapi saya tidak ingat dimana.

"Keluar sek to kamu, ini lho bapak-bapak didapati dahulu, di kantor wae, seng lego nggone. Monggo pak, duduk dahulu disana." Tuan-rumah mempersilahkan sambil menunjuk ruang samping selatan sisi rumah.

Alasan Kuat Bola Online Sangat Seru Dimainkan

Yang dipanggil keluar kmar serta masuk kantor. Menenteng handphone, bercelana pendek hijau berkaos abu-abu. Saya terkesima, mengenal kaos yang dikenai.

"Itu kaosnya customize ya? Tidak ada yang jual kan? Belakangnya ada huruf mim kan ya dibagian leher?" Tanyaku mendadak.

"Eh, iya, kok tahu?" Mukanya kaget waktu melihatku. Saya tidak menjawab. Beberapa pengawalku menyalaminya.

"Ini Mas, Mbak Diana ini kehilangan daya ingat. Beliau alami kecelakaan dua bulan kemarin, tidak mengenal keluarganya, tetapi ketahui semua yang terkait dengan mas Rizky. Sayangnya beliau tidak dapat mengingat kapan dan dimana berjumpa dengan mas Rizky.

"Kok aneh. Bisanya bertemu sampai di sini?"

"Mbak Diana yang memberi info dengan cara detil. Yang menjadi permasalahan mas, Mbak Di cuma ingin tinggal dengan mas Rizky, salah satu orang yang ia ingat. Jadi kami meminta kesediaan Mas Rizky temani Diana sampai daya ingatnya sembuh. Kami ketahui Mas Rizky kuliah di FMIPA UGM jurusan Pengetahuan Computer. saat ini tengah cari kontrakan baru. 

Masalah kontrakan Mas Rizky tidak perlu khawatir, beberapa barang Mas Rizky telah kami geser ke kontrakan yang baru. Rumah itu jadi rumah kalian berdua. Mas Rizky tempati lantai 1 serta Diana tempati lantai 2. Ada sepasang suami istri yang berperanan untuk Pakdhe Mas Rizky, temani kalian. Mengatasi pekerjaan rumah tangga. Ada 2 mobil ada, Mas Rizky bisa menggunakan diantaranya. 

Uang belanja akan kami transfer tiap bulan ke rekening Mas Rizky. Rekan-rekan bisa dibawa main, dengan ketentuan kehadiran Diana di lantai dua jangan diketahui. Rekan bisa bermalam tetapi terbatas saatnya. Serta mama Mas Rizky jangan tahu mengenai perbincangan kita, sekaligus juga kami tidak terima penampikan. Dapat dimengerti Mas?"

Kulihat muka Rizky menegang sekejap sesudah dengar kalimat paling akhir. Ia memahami itu intimidasi. Serta saya tahu ia tidak sempat senang diancam. Bingung, bagaimana dapat saya demikian mengenalinya sesaat mengenai diriku sendiri saja saya tidak ingat. Membuatku frustasi mengagumkan.

"Ya saya memahami," jawab Rizky, "Nampaknya saya tidak punyai pilihan kecuali ya."

"Ya demikian mas, kami minta maaf. Untuk kembalikan daya ingat Diana kami tidak punyai jalan lain. Serta kami tidak dapat menjelaskan pada Mas Rizky siapa Diana. Jaga kerahasiaan kehadiran Diana ialah kewajiban. Satu waktu Mas Rizky akan ketahui dari Diana sendiri. Sebab Mas Rizky telah memahami tujuan yang kami berikan, waktunya minta pamit. Kami nantikan dua hari dari saat ini di Jogjakarta, atau kami menjemput paksa. Sedapat mungkin Mas Rizky pergi secara biasa."

Rizky cuma diam serta berdiri saat beberapa pengawalku berdiri serta berjalan keluar. Saya turut berdiri. Kami bertatapan lumayan lama. Muka tidak asing buatku. Sorot matanya terlihat mengenal saya sekaligus juga nampak bingung. Ah biarlah terdapat beberapa waktu untuk bertanya.
Share:

Copyright © Novel | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com